SUARA INDONESIA NGANJUK

SAR Dog Jatim, Anjing Pelacak Yang Mampu Mengendus Detak Jantung, Saat Tertimpa Longsor

Magang - 23 February 2021 | 06:02 - Dibaca 741 kali
Peristiwa Daerah SAR Dog Jatim, Anjing Pelacak Yang Mampu Mengendus Detak Jantung, Saat Tertimpa Longsor
Saat Petugas SAR di Lokasi dusun Selopuro, Ngetos

NGANJUK - Sebelum tenggat pencarian berakhir di hari ketujuh, semua korban tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, telah berhasil ditemukan. Dari 21 orang, dua di antaranya selamat sedangkan sisanya ditemukan tak bernyawa.

Bencana itu terjadi pada Minggu malam, 14 Februari 2021. Di antara para petugas evakuasi yang kemudian berhimpun di lokasi adalah anjing pelacak Krooz dan Achilez dari Regu SAR Dog Jawa Timur. 

Krooz adalah anjing jenis Doberman, sedang Achilez berasal dari jenis German Shepherd Dog (GSD) Working Line.

Mereka punya spesialisasi berbeda," kata General Manager SAR Dog Jatim Gagah Surya Pamukti saat memperkenalkan keduanya.

Krooz disebutnya mampu mengendus korban masih hidup hanya dari bau keringat, embusan napas (CO2) serta bau kulit dan bahkan detak jantung. Achilez disebutnya mampu mengendus bau mayat.

Polri sebenarnya telah menurunkan anjing pelacak ke Dusun Selopuro. Namun, Badan SAR Nasional (Basarnas) juga mengontak SAR Dog Jatim yang kemudian membawa Krooz dan Achilez ke lokasi. Alasannya, mempercepat pencarian selama tujuh hari, sehingga diharapkan sebelum itu semua korban bisa ditemukan.

Tidak sia-sia, seluruh korban berhasil ditemukan di pencarian hari keenam. Anjing-anjing itu berperan menuntun handler (pengasuh) ke titik sesuai yang diendus oleh indera penciumannya.

Tutu Puji Widodo, Komandan Regu SAR Dog Jatim, menerangkan titik temuan korban bencana tanah longsor di Nganjuk tidak langsung dibuat satu titik, melainkan segitiga. Hal itu karena kemungkinan korban tertimpa bangunan, sehingga menghalangi fokus pencarian dari anjing.

Hasilnya tidak mengecewakan. Buktinya, setelah proses pendeteksian oleh anjing pelacak yang kemudian ditindaklanjuti petugas, terbukti di titik-titik yang dituju ditemukan para korban.

"Mereka punya spesialisasi berbeda," kata General Manager SAR Dog Jatim Gagah Surya Pamukti saat memperkenalkan keduanya, saat Bersama wartawan, Selasa (23/02/2021).

Polri sebenarnya telah menurunkan anjing pelacak ke Dusun Selopuro. Namun, Badan SAR Nasional (Basarnas) juga mengontak SAR Dog Jatim yang kemudian membawa Krooz dan Achilez ke lokasi. Alasannya, mempercepat pencarian selama tujuh hari, sehingga diharapkan sebelum itu semua korban bisa ditemukan.

Tidak sia-sia, seluruh korban berhasil ditemukan di pencarian hari keenam. Anjing-anjing itu berperan menuntun handler (pengasuh) ke titik sesuai yang diendus oleh indera penciumannya.

Pencarian, Puji mengungkapkan, bukan tanpa kendala. Dia menyebut adanya faktor cuaca hujan. Titik-titik yang berhasil ditemukan, diduga ada korban, hilang begitu saja disapu hujan, begitu juga dengan partikel-partikel yang bisa diendus anjing ikut sirna.

"Namun, karena si anjing sudah paham lokasinya, pencarian di hari selanjutnya langsung ke titik dimaksud dan terbukti korban berhasil ditemukan," kata dia. (Roy)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Magang
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya