NGANJUK - Plengsengan sungai di desa plosoharjo ambrol, tepatnya di seberang sisi kanan jembatan yang mengarah dusun Mojorejo, desa Plosoharjo, Kemarin Minggu (10/01/2021).
Plengsengan yang sejak sebelumnya sudah retak-retak itu ambrol setelah diterjang banjir beberapa hari terakhir.
Plengsengan sepanjang enam meter yang ambrol itu membuat tebing sungai praktis tanpa penyangga sehingga, sebagian tanahnya ikut ambrol.
Jika dibiarkan terlalu lama dikhawatirkan jalan yang padat kendaraan di atasnya akan terancam, hingga hampir setengah jalan yang padat di lalui aktifitas warga, sebab, setelah tanah penyangga ambrol, jalan bisa ikut ambrol, "Perbaikannya pasti lama, pengsengan di titik lain dikawatirkan akan ikut ambrol, " kata jarwo, Kepala desa Plosoharjo, Kecamatan Pace.
Jarwo mengatakan, jika air bah terus mengalir deras dia yakin akan banyak titik plengsengan lain yang ambrol, sebab berdasar pengamatannya masih ada beberapa titik Plengsengan lain di sepanjang sungai desa plosoharjo yang retak-Retak tak hanya itu, ada beberapa bagian plengsengan yang keropos.
Karenanya, Jarwo meminta dinas terkait segera memperbaiki plengsengan yang ambrol itu, setidaknya, di lokasi plengsengan ambrol bisa dipasang Bronjong atau alat penahan lainnya agar kerusakan tak meluas.
Selain rawan membuat Kerusakan Meluas, Keberadaan Plengsengan Yang Ambrol Itu Juga Bisa Menimbulkan Kecelakaan, Terutama Jika Pengendara Tak Waspada Saat Melintas Di Sana.
Karenanya, Warga Memasang Karung Berisi Pasir Di Lokasi Sebagai Penahan Plesengan Yang Ambrol, Dengan Keberadaan Karung Berisi Pasir Itu Diharapkan Pengendara Waspada Dan Berhati-Hati Saat Melintas Di Sana.
Agar Lebih Jelas, Warga Juga Memasang Beberapa Pot Bunga Yang Ditata Berjajar Di Lokasi Longsor, "Kami Tidak Ingin Warga Desa Plosoharjo, Mengalami Korban Karna Terperosok Saat Melintas, Ungkap Jarwo Kepala Desa Plosoharjo. (Roy)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Magang |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi